Dalam dunia desain grafis berbasis vektor, CorelDraw menjadi salah satu software yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para desainer profesional maupun pemula. Salah satu tool paling penting dan paling sering digunakan dalam CorelDraw adalah Pick Tool. Meskipun terlihat sederhana, Pick Tool memiliki peran yang sangat besar dalam proses desain karena hampir semua aktivitas pengolahan objek dimulai dengan tool ini. Artikel panjang ini akan membahas secara mendalam bagaimana cara menggunakan Pick Tool, apa saja fungsinya, serta bagaimana pemula maupun profesional dapat memaksimalkan potensinya untuk menghasilkan desain yang rapi, presisi, dan profesional.
Pick Tool pada dasarnya berfungsi untuk memilih, memindahkan, mengubah ukuran, memutar, dan mengatur objek di area kerja CorelDraw. Tanpa tool ini, seorang desainer tidak akan bisa berinteraksi dengan objek yang dibuat. Misalnya, ketika Anda menggambar sebuah lingkaran menggunakan Ellipse Tool atau membuat sebuah persegi dengan Rectangle Tool, langkah selanjutnya untuk mengubah posisi, mengatur ukuran, atau memodifikasi bentuknya harus dilakukan menggunakan Pick Tool. Dengan kata lain, Pick Tool adalah gerbang utama dalam mengatur elemen desain.
Saat pertama kali membuka CorelDraw, Pick Tool biasanya sudah aktif secara default. Ikonnya berbentuk panah hitam yang terletak di bagian paling atas pada toolbox di sisi kiri. Ketika Pick Tool dipilih, pengguna bisa langsung mengklik objek mana pun di area kerja untuk mulai memodifikasi. Pada saat objek dipilih, akan muncul bounding box yang menandai batas objek. Dari sinilah semua fungsi Pick Tool bisa dijalankan.
Salah satu fungsi paling dasar dari Pick Tool adalah memindahkan objek. Setelah memilih sebuah objek, pengguna bisa mengklik dan menyeret objek tersebut ke posisi yang diinginkan. Jika ingin memindahkan secara lebih presisi, pengguna dapat menekan tombol panah pada keyboard untuk menggeser objek sedikit demi sedikit. Teknik ini sangat membantu ketika ingin menyusun desain dengan tata letak yang presisi, misalnya dalam membuat brosur, undangan, atau label produk.
Selain memindahkan, Pick Tool juga memungkinkan pengguna untuk mengubah ukuran objek. Cukup dengan menarik salah satu sudut bounding box, ukuran objek akan berubah secara proporsional. Jika hanya ingin mengubah lebar atau tinggi, pengguna bisa menarik sisi samping atau atas-bawah dari bounding box. Untuk menjaga agar rasio ukuran tetap sama, tekan tombol Ctrl sambil menarik. Fungsi ini sangat penting terutama dalam desain logo atau ilustrasi di mana konsistensi ukuran harus dijaga agar tidak merusak proporsi.
Fungsi lain yang tak kalah penting adalah memutar objek. Untuk melakukannya, cukup klik dua kali pada objek yang sudah dipilih dengan Pick Tool. Secara otomatis, handle pada bounding box akan berubah menjadi ikon rotasi. Dengan menarik salah satu handle ini, objek akan berputar sesuai arah tarikan. Jika ingin lebih presisi, bisa menahan tombol Ctrl agar rotasi terkunci pada kelipatan 15 derajat. Teknik rotasi ini sering digunakan dalam desain dekoratif, pola, atau bahkan saat menata elemen teks melingkar.
Pick Tool juga bisa digunakan untuk miringkan atau skew objek. Setelah objek dipilih dan berada pada mode rotasi, selain handle untuk memutar, akan ada handle tambahan untuk skew. Dengan menarik handle ini, objek bisa dimiringkan secara horizontal maupun vertikal. Fungsi ini biasanya digunakan dalam membuat efek perspektif sederhana, misalnya untuk membuat teks terlihat miring atau menambahkan kesan dimensi pada elemen desain.
Dalam penggunaan sehari-hari, Pick Tool tidak hanya terbatas pada satu objek saja, tetapi juga bisa digunakan untuk memilih banyak objek sekaligus. Caranya adalah dengan mengklik dan menyeret mouse membentuk area seleksi yang mencakup beberapa objek. Semua objek yang berada di dalam area seleksi tersebut akan terpilih. Fitur ini sangat berguna saat bekerja dengan desain kompleks yang terdiri dari banyak elemen. Misalnya, ketika ingin menggeser seluruh bagian logo atau ilustrasi tanpa harus memilih elemen satu per satu.
Selain itu, ada dua jenis Pick Tool dalam CorelDraw, yaitu Pick Tool standar dan Freehand Pick Tool. Pick Tool standar digunakan untuk seleksi berbentuk persegi, sementara Freehand Pick Tool memungkinkan seleksi objek dengan bentuk bebas sesuai jalur yang digambar oleh pengguna. Freehand Pick Tool sangat bermanfaat ketika ingin memilih objek dalam area yang tidak beraturan, misalnya ketika objek saling bertumpuk.
Pick Tool juga bekerja sama dengan berbagai fitur lain di CorelDraw. Misalnya, dengan Align and Distribute, objek yang dipilih menggunakan Pick Tool dapat disejajarkan atau diatur jaraknya secara otomatis. Dengan kombinasi ini, pengguna bisa menciptakan desain yang lebih rapi dan konsisten tanpa harus mengatur manual satu per satu.
Tidak hanya itu, Pick Tool juga memungkinkan pengguna melakukan kombinasi perintah seperti Group dan Ungroup. Dengan memilih beberapa objek lalu menekan Ctrl+G, objek-objek tersebut akan dikelompokkan menjadi satu grup. Ini sangat membantu ketika mengatur elemen desain yang sering digerakkan bersama. Sebaliknya, dengan Ctrl+U, grup bisa dipisahkan kembali. Semua interaksi ini berawal dari penggunaan Pick Tool untuk memilih objek.
Dalam proses kreatif, Pick Tool sering dianggap sebagai “alat navigasi” yang menghubungkan pengguna dengan semua tool lain. Misalnya, setelah menggambar kurva menggunakan Bezier Tool, pengguna tetap perlu beralih ke Pick Tool untuk memindahkan, mengatur ukuran, atau memodifikasi posisinya. Hal ini membuat Pick Tool menjadi tool paling sering digunakan, bahkan lebih sering daripada tool untuk menggambar objek itu sendiri.
Bagi pemula, mungkin Pick Tool terlihat sepele, tetapi jika dieksplorasi lebih dalam, tool ini sangat powerful. Misalnya, dengan kombinasi shortcut, Pick Tool bisa mempercepat workflow. Tekan Ctrl + klik untuk memilih objek yang tumpang tindih, atau gunakan Shift + klik untuk menambah atau mengurangi objek dalam seleksi. Penggunaan shortcut ini akan membuat proses desain menjadi lebih efisien.
Pick Tool juga memiliki peran penting dalam desain cetak. Misalnya, dalam pembuatan label produk skincare, desainer harus menata teks, logo, ikon, dan elemen grafis dalam tata letak yang seimbang. Semua elemen itu harus dipilih, dipindahkan, dan diatur dengan rapi menggunakan Pick Tool. Tanpa pemahaman mendalam tentang cara kerja tool ini, hasil desain bisa berantakan atau tidak sesuai ukuran cetak yang diinginkan.
Dalam desain digital, misalnya untuk media sosial atau banner online, Pick Tool juga membantu desainer menyesuaikan ukuran elemen dengan cepat agar sesuai dengan ukuran kanvas. Fleksibilitas inilah yang menjadikan Pick Tool sebagai jantung dari aktivitas desain di CorelDraw.
Selain fungsi praktis, ada pula aspek kreatif dari penggunaan Pick Tool. Dengan teknik skew dan rotasi, desainer bisa menciptakan efek visual yang menarik. Misalnya, teks yang dimiringkan dapat memberi kesan dinamis dan energik, sedangkan objek yang diputar dalam pola tertentu bisa menciptakan motif dekoratif. Eksperimen dengan Pick Tool memungkinkan desainer menemukan gaya baru dalam karya mereka.
Salah satu kelebihan CorelDraw dibandingkan software lain adalah kemampuannya mengolah vektor dengan presisi tinggi. Pick Tool mendukung hal ini dengan memberikan kendali penuh terhadap objek. Bahkan, pengguna bisa melihat ukuran dan rotasi objek secara detail di property bar saat Pick Tool digunakan. Informasi ini memudahkan desainer untuk bekerja secara akurat, terutama dalam proyek yang membutuhkan ukuran presisi seperti desain packaging atau cetak offset.
Penguasaan Pick Tool adalah langkah awal bagi siapa pun yang ingin serius belajar CorelDraw. Banyak desainer pemula yang terlalu fokus pada tool menggambar seperti Rectangle Tool atau Ellipse Tool, tetapi lupa bahwa hasil karya mereka tidak akan sempurna tanpa penguasaan Pick Tool. Dengan latihan rutin menggunakan tool ini, pemula bisa meningkatkan kecepatan kerja sekaligus ketelitian dalam menata desain.
Kesimpulannya, Pick Tool adalah tool yang paling esensial di CorelDraw. Dengan tool ini, pengguna bisa memilih, memindahkan, memutar, mengatur ukuran, mengelompokkan, hingga mengatur posisi objek dengan presisi. Pick Tool tidak hanya menjadi alat dasar, tetapi juga menjadi kunci untuk menghubungkan seluruh proses desain dari awal hingga akhir. Bagi desainer grafis, baik pemula maupun profesional, menguasai Pick Tool berarti menguasai inti dari workflow di CorelDraw.